Wednesday, November 5, 2014

TEST MEDIS UNTUK MENGEVALUASI STROKE

Stroke telah dikenal dan menjadi salah satu momok penyakit yang ditakuti pada saat ini, bukan karena sebab tetapi efek dari stroke ini berpengaruh pada hampir semua fungsi dari tubuh. Gangguan pada penglihatan, alur bicara, gangguan rasa, koordinasi bahkan alat gerakpun tak luput dari gejala yang ditimbulkan stroke. Stroke tidak seperti gangguan penyakit neurologis lainnya, biasanya stroke terjadi secara tiba-tiba dan dampaknya sangat cepat berpengaruh pada kapasitas fisik dan kemampuan fungsional penderitanya, untuk itu perlu tindakan yang cepat juga untuk menindaklanjuti kasus ini. Dokter ataupun petugas medis yang handal yang bisa membedakan dengan cepat dan akurat perbedaan antara sroke dan penyakit neurologis lainnya sangat diperlukan untuk mengurangi dampak yang lebih buruk. Para petugas medis ini dituntut untuk memutuskan/mendiagnosis penyakit dengan cepat dan tepat sehingga pengetahuan tentang cara mendiagnosis penyakit ini harus benar-benar dipahami, terutama tentang identifikasi penyebab dan letak stroke yang berada diotak.
Dengan kemajuan tehnologi dibidang kesehatan maka paramedis akan dengan mudah untuk menyimpulkan serta mendiagnosis suatu penyakit. Kecanggihan dalam tehnulogi radiologi sangat menunjang dalam kasus ini, sehingga petugas medis dapat memetakan lokasi dan dampak di area manakah penyebaran akibat stroke tersebut diotak. Selain itu ada beberapa test-test tambahan yang bisa ditambahkan untuk mendukung diagnosis stroke dengan melihat sampel darah, kolesterol gula darah ataukan faktor penyerta yang bisa menyebabkan stroke.
Dibawah ini ada beberapa test yang digunakan untuk pasien penderita stoke atau bisa dijadikan sebagai evaluasi untuk pasien yang rentan dengan stroke. Test-test tersebut adalah :
1. Blood Test/ Test Darah
Test darah digunakan untuk mengevaluasi dengan pasti tentang stroke dan dampak-dampak yang ditimbulkannya
2. Complete Blood Count (CBC)
Dengan dilakukannya CBC dapat membantu mengukur apakah terdapat masalah pada sel-sel darah, elektrolit tubuh dan bisa juga mendeteksi peradangan atau infeksi.
3. Prothombrine Time (PT)/ Partial Thromboplastine Time (PTT)
Test darah ini untuk mengukur waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku, hal ini sangat penting untuk memonitor kebutuhan darurat akan darah yang kadang diperlukan untuk pasien stroke.
4. Colesterol/Lipid Panel
Sebuah analisis yang cermat terhadap lemak dan kolesterol dapat membantu menilai resiko dari penyakit arteri.
5. Test Darah Khusus
Terkadang pemeriksaan test darah khusus seperti homocysteine, lupus anticoagulant, rheumatoid factor, anti-nuclear antibody diperlukan ketika ada dugaan tentang penyakit autoimune atau penyakit lain yang jarang ditemui didunia medis.
6. Kadar Gula Darah
Test ini dilakukan untuk mengetahui tentang riwayat penyakit dari pasien dimana orang yang terkena diabetes merupakan faktor resiko timbulnya stroke.
7. Hemoglobin a1c
Adalah test yang digunakan untuk mengetahui apakah pasien mempunyai kadar gula darah yang tinggi pada bulan- bulan terakhir sebelum stroke terjadi.
8. Arterial Blood gas
Test yang digunakan untuk mengetahui kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah, test ini penting untuk mengetahui fungsi dari jantung dan paru-paru.
9. Test Urine
Dengan test ini diperoleh kadar glucose dalam urine yang merupakan tanda jika pasien menderita diabetes dan juga mengukur kadar racun dari obat-obatan pemicu stroke seperti cocaine dan methamphetamin.
10. Spesial Test
spesial test seperti : 
a. EKG untuk mengetahui fungsi jantung dan mengukur ritme jantung apakah normal atau abnormal.
b. Cerebrospinal Fluid untuk mengetahui apakah ada infeksi yang terdapat pada cairan otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh stroke.
c. Evoked Potential
Untuk mengetahui dan mengukur aktivitas listrik pada otak, selain itu juga bisa digunakan sebagai diagnosa untuk kasus multiple sclerosis.
d. EEG
Test gelombang otak untuk mengevaluasi aktivitas listrik. Test ini juga bisa untuk mendeteksi kejang sehingga bisa digunakan untuk membedakan stroke dengan penyakit lainnya.
e. EMG
Test untuk mengukur syaraf dan otot.