Sunday, May 27, 2012

LATIHAN POST ARTHROSCOPY SENDI LUTUT


Pada operasi arthroscopy sendi lutut ini, fisioterapis dituntut menggunakan metode progress untuk mengembalikan aktivitas pasien seperti semula. Pasien dianjurkan melakukan dua kali latihan dalam setiap harinya, waktu tepat yang dipilih yaitu pagi dan sore hari. Dianjurkan pula untuk menggunakan kompres es/ice pack selama 15 menit setelah melakukan latihan- latihan pada sendi lutut. Latihan pada OPD (Out Patient Discharge) diberikan 3 hari setelah operasi. Disini peran fisioterapis sangat dibutuhkan oleh pasien terutama dalam penanganan nyeri, pengurangan bengkak dan penambahan luas gerak sendi. Pemeriksaan dan evaluasi harus tepat untuk tujuan terapi yang progress, edukasi pada pasien tentang transfer dan ambulasi juga penting (terutama penggunaan alat bantu/kruk) karena menyangkut aktivitas keseharian pasien/ADL. Setelah jahitan dibuka kira-kira 14 hari post operasi, fisioterapis dapat menambahkan latihan full ROM (fleksion dan ekstension) dan menggabungkanya dengan static bycicle. Latihan di air/hidrotherapy sangat dianjurkan untuk percepatan pemulihan juga. Latihan keseimbangan yang bertahap diberikan 4 minggu setelah operasi.

Berikut ini beberapa latihan yang dapat dilakukan pasien di rumah :

1. Static Contraction

a. Posisi : Tidur telantang, relaks dan pikiran terfokus pada sendi lutut
b. Gerakan : Mengkontraksikan otot paha depan (quadriceps) tanpa ada perubahan gerakan kemudian tahan sampai 5 detik kemudian relaks
c. Intensitas : Gerakan diulang 8-10 kali
d. Fisioterapis : Mengecek kontraksi dengan cara inspeksi dan palpasi. Gerakan dikatakan benar bila terjadi pergerakan patella.



2. Straight Leg Raising
a. Posisi : Tidur telentang dan relaks
b. Gerakan : Mengangkat kaki (posisi ekstremitas bawah lurus) sampai 45 derajad kemudian tahan sampai 5 detik terus relaks
c. Intensitas : Gerakan diulang 8-10 kali
d. Fisioterapis : Mengecek gerakan yang terjadi apakah tepat pada posisi 45 derajad atau tidak dan membenarkan posisi kaki agar kontraksi optimal.



3. Wall Slide
a. Posisi : Berdiri dan menempel pada tembok
b. Gerakan : Menekuk dan meluruskan lutut (fleksi dan ekstensi).
c. Intensitas : Gerakan tersebut diulang sampai 15 kali
d. Fisioterapis: Inspeksi dan assesment gerakan yg terjadi.


4. Abduksi Hip
 a. Posisi : Tidur menyamping (side lying)
b. Gerakan : Mengangkat paha kesamping kemudian tahan gerakan tersebut selama 5 detik kemudian relaks kembali.
c. Intensitas : Gerakan diulang 8-10 kali
d. Fisioterapi : Inspeksi terhadap gerakan dan posisi gerakan.



5. Adduksi Hip
a. Posisi : Berkebalikan dengan posisi abbduksi
b. Gerakan : Angkat paha kesamping dalam dan tahan selama 5 detik kemudian ke posisi awal
c. Intensitas : Gerakan diulang 8-10 kali
d. Fisioterapist : inspeksi terhadap posisi pasien dan gerakan yang terjadi.


6. Ekstensi Hip
a. Posisi : Tidur tengkurap dan relaks
b. Gerakan : Mengangkat paha keatas (posisi ekstremitas bawah lurus)
c. Intensitas : Gerakan diulang 8-10 kali
d. Fisioterapist : Inspeksi terhadap posisi pasien dan gerakan yang terjadi
Catatan semua gerakan tersebut dilakukan dengan posisi kaki dorsi fleksi kecuali pada gerakan wall-slide.