Friday, December 13, 2013

ROBEKNYA OTOT LENGAN ATAS

Biceps Rupture
Dari : Jowir


Biceps rupture adalah kondisi dimana terjadi kerobekan komplit pada otot biceps brachii baik yang mengenai satu atau lebih tendon otot biceps maupun perut otot (muscle bellies) itu sendiri. Secara anatomis letak dari otot ini berada pada bagian depan lengan kita. Otot ini mempunyai dua muscle bellies yang diketahui sebagai bicep berkepala panjang (caput longum) dan bicep berkepala pendek (caput brevis).Otot bicep caput longum berorigo pada tuberositas supraglenoidales pada scapula dan caput brevis pada processus coracoideus discapula dan otot ini berinsersio pada posterior tuberositas radii.
Selama otot ini berkontraksi, tekanan akan terjadi pada otot biceps dan tendonnya, namun ketika tekanan tinggi yang terjadi berulang-ulang/berlebihan dengan disertai kekuatan yang besar, maka besar kemungkinan otot/tendon ini akan mengalami kerusakan. Terkadang juga kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan tendon otot menjadi rupture (rupture otot biceps sangat jarang terjadi pada muscle belly). Dan bila ini terjadi maka kondisi ini dinamakan biceps rupture. Biceps rupture umumnya terjadi pada lansia yang mempunyai riwayat cidera dan peradangan pada otot bicepsnya. Bicep brachii caput longum adalah bagian yang sering terdampak.
Biceps rupture sering terjadi karena adanya tekanan yang berlebihan dan tiba-tiba pada otot biceps. Aktivitas yang memprovokasi timbulnya rupture terjadi pada saat mengangkat beban yang berat diatas kepala, elevasi lengan disertai beban yang berat dan menekuk siku dengan beban yang diambang batas (angkat besi dan body builders). Terkadang rupture juga terjadi pada kondisi otot yang terluka/strain yang dipaksakan beraktivitas secara terus-menerus. 

Tanda Dan Gejala Biceps Rupture
Pasien dengan rupture bicep biasanya mengalami nyeri yang tiba-tiba di bagian depan bahu, lengan atas ataupun disiku . Hal ini dikaitkan kerana kerobekan komplit yang terjadi pada tendon ataupun otot yang berpengaruh pada syaraf sensorinya juga. Nyeri hebat biasanya timbul pada malam hari ataupun pada pagi hari disaat bangun dari tidur. Deformitas/perubahan bentuk pada otot biceps bisa langsung teramati dengan membandingkan dengan otot biceps sisi yang sehat, untuk mengetahuinya kontraksikan otot biceps dengan menekuk siku anda maka otot yang rupture akan terlihat benjolan jelas di setiap pergerakan ototnya.


Kekakuan, pembengkakan dan memar terlihat keesokan hari dan akan berlangsung sampai beberapa hari kemudian. Kelemahan otot pada bahu dan siku akan terasa disaat anda mengangkat suatu beban, mengelevasi lengan ataupun menekuk siku. Dan kebanyakan pasien rupture tendon akan memakai kekuatan bahunya untuk menyelesaikan aktivitas seperti yang tersebut diatas.

Peran Fisioterapi
Untuk fase awal rupture tendon ataupun otot biceps brachii, fisoterapis dapat mengaplikasikan R.I.C.E (Rest, Ice, compression, Elevation) untuk waktu kurang dari 72 jam.
Untuk pasien dengan rupture tendon biceps bagian bawah, treatment yang tepat adalah dengan operasi pemasangan kembali tendon yang rupture. Setelah operasi pasien akan diberikan waktu istirahat untuk proses pemulihan dan rehabilitasi dibawah bimbingan surgeon dan fisioterapis. Begitu juga pasien dengan rupture pada tendon bicep caput longum ataupun tendon bicep caput brevis dianjurkan untuk melakukan operasi tersebut untuk mendapatkan hasil optimal.  Fisioterapis dapat mendesign program-program anda pada saat masa istirahat dan pemulihan.
Kesuksesan dari treatment yang diberikan oleh surgeon dan fisioterapis sangat tergantung dari peran serta pasien dalam memahami dan melakukan aktivitas baik dari saat periode istirahat sampai saat gejala rupture hilang sama sekali. Pada saat proses pemulihan, hindari gerakan yang membuat/memprovokasi nyeri, hal ini dimaksudkan agar tubuh diberi kesempatan untuk memperbaiki jaringan yang telah rusak. Setelah waktu yang ditentukan surgeon dan fisoterapis (tergantung kesuksesan operasi) dengan ditandai gejala rupture yang hilang, fisioterapis dapat mendesign program pemulihan lanjutan.
Obat-obatan Anti-inflammatory biasanya diberikan pada pasien untuk menunjang proses healing dengan tujuan mengurangi nyeri dan mengurangi pembengkakan.
Fisioterapis sangat berperan sekali dalam proses rehabilitasi dengan cara mendesign program latihan flexibility dan penguatan otot secara berkala disesuaikan dengan kondisi dan apa yang dibutuhkan pasien. Massage, joint mobilization, streetching, electrotherapy adalah ketrampilan yang bisa ditawarkan fisioterapi. Tujuan utama yang harus dicapai seorang fisioterapis adalah pengurangan nyeri, meningkatkan LGS (luas gerak sendi), meningkatkan kekuatan otot dan yang paling penting adalah peningkatan aktivitas sehari-hari pasien.  Dalam hal ini kerjasama antara pasien dengan fisioterapis dan orthopedic harus terjalin dengan baik, sehingga hasil yang dicapaipun optimal.